Whizprime Megamas Manado, a beautiful hotel to stay..



Pengalaman menginap di Whizprime Megamas Manado cukup mengesankan saya sehingga kali ini, for the first time, saya akan menulis sedikit cerita tentang hotel di pinggir pantai Malalayang ini.

Setelah rencana menghabiskan longweekend di Manado fix, saya segera mencari hotel untuk menginap selama kurang lebih 5 hari 4 malam. Ada rekomendasi untuk menginap di Formosa hotel, tapi ketika dicek di Travel*ka ternyata hotelnya kurang sesuai selera saya. Berdasar kepo-kepo lebih lanjut, akhirnya saya memutuskan untuk menginap di Whizprime Hotel. Pertimbangan saya adalah karena ada view pantai yang lumayan bagus dari hotel ini. Iya, sesimpel itu. anak pantai yang kalo di Jakarta nggak pernah lihat pantai ini, selalu tergoda room hotel dengan seaview.

Saya segera telfon ke Whiz dan diangkat oleh petugas hotel dengan ramah. Untuk pemesanan satu kamar, saya di charge harga sekitar 400K. Ini dibawah harga yang dipasang di travel**a karena saya mendapat harga goverment rate. Lumayan menghemat. Saya sengaja memesan untuk dua malam dulu, dengan pertimbangan bisa pindah hotel jika di Whiz kurang bagus pelayanannya.

Singkat kata, hari kamis malam saya tiba di hotel. Sudah malam, tapi hotel masih ramai dan petugas masih standby lengkap di lobi hotel. Pengunjung hotel rumayan banyak, mungkin karena longweekend. Tak butuh waktu lama, saya segera diberi kunci kamar nomer 6001 yang terletak di lantai 6. Sesuai permintaan, kamar ini punya view pantai Malalayang.

Masuk kamar sudah jam 11 malam. Begitu buka pintu kamar, saya lengsung mendapati sebuah kamar simple dengan bed berukuran lumayan besar. Warna cat yang putih dipadu lampu kamar yang hangat, membuat suasana kamar ini nyaman untuk istirahat. Ada dua kamar mandi kecil terpisah, yang satu khusus untuk mandi dan satunya berisi wastafel dan closet. Di kamar tidak ada lemari, hanya ada gantungan baju di samping bed. Ada peralatan standar hotel; slippers, aqua botol, waterheater, kopi teh dan gula, juga toiletries di wastafel. Lumayan lengkap meski minimalis.

Di kamar 6001, tempat tidur diletakkan menghadap ke pantai. Penempatan bed yang strategis untuk membuka mata dan langsung menatap pantai esok hari. Ketika saya buka gorden jendela di depan tempat tidur, terlihat lautan hitam di kejauhan. Pantai Malalayang tengah malam yang tenang dan damai. Malam itu sengaja saya tidur dengan membuka gorden jendela, ditemani lampu dari jalanan di bawah kamar.
Ah, cant wait to see a beautiful view when morning come..


(view dari jendela kamar 6001 malam hari)
--

Berdasar pengamatan saya (alah), beberapa kamar di hotel ini memang menyediakan seaview. Tapi pemandangan pantai Malalayang akan lebih indah jika dilihat dari lantai atas. Maka saran saya jika ingin menginap di hotel ini, ambil kamar di lantai 6 atau lebih. Usahakan minta kamar yang paling pojok, kamar 01. Jika semua kamar 01 di hotel Whizprime diatur dengan posisi yang sama, maka ketika terbangun di pagi hari, anda akan disuguhi pemandangan yang memanjakan mata.


Benar saja, esok harinya saya terbangun dan segera terpana melihat pemandangan cantik di depan mata. Pantai Malalayang disinari mentari pagi yang hangat. Manado tua dengan gunungnya yang berdiri gagah di kajauhan, terlihat sangat anggun. So much thanks to hotel Whizprime yang memberi kamar dengan pemandangan secantik ini. Pagi yang damai, tenang dan indah, so much perfectness in one scene.






--

Sekitar jam 9 saya turun ke lantai 2 untuk sarapan, dan surprise! Saya disambut makanan khas Manado yang lezat. Bubur tinutuan dan mie cakalang, plus nasi kuning beserta perlengkapannya. Welcome to Manado!

Ada dua orang chef yang standby untuk melayani permintaan pengunjung restoran. Meracik bubur tinutuan, menggorengkan telur mata sapi, scramble atau telur dadar, juga melayani permintaan mie cakalang. Iya, berbagai masakan itu disajikan fresh from the kompor, haha.. keren!. Saya yang minta mie cakalang, dibuatkan seporsi mie dengan kuah hangat yang baru dipanaskan. Enak sekali! Mie rebus hangat dengan kuah ikan cakalang di pagi hari, cant find this kind of breakfast in Jakarta, right?.

Restoran hotel Whizprime ini seperti restoran hotel lainnya, menyediakan beranda untuk merokok. Terletak berdampingan dengan pool, beranda ini menghadap langsung ke pantai Malalayang. Pesona pantai pagi hari bisa dinikmati jika pengunjung sarapan di beranda ini. Pantai Malalayang yang berombak tenang, menyajikan pemandangan yang mendamaikan hati. Di kejauhan terlihat perahu nelayan yang berlayar, ditemani burung camar terbang melayang-layang. Ah, damai sekali..

--

Kembali ke kamar setelah sarapan, saya terkejut menemukan kamar saya sudah rapi dan bersih. Oh, sudah dirapikan oleh petugas hotel rupanya. Semua sampah diangkut, handuk diganti, sprei dibersihkan dan kamar dirapikan. Sepertinya kerapian dan kebersihan benar-benar dijaga di hotel ini, saya menemukan tempat sampah di tempat yang gampang dijangkau. Petugas cleaning pun mondar-mandir setiap saat, membersihkan debu atau apapun yang tampak kotor atau berantakan. Di restoran juga tidak ada meja yang terlalu lama berantakan bekas makanan, petugas segera membersihkan sehingga bisa digunakan pengunjung lain. Wah, impresif.

Pelayanan di hotel ini juga cukup memuaskan. Petugas kebersihan, satpam maupun petugas restoran sigap dalam melakukan tugasnya. Pelayanan oleh petugas front office juga cukup baik. Selain ramah dan informatif, mereka cepat dan sigap dalam melayani tamu. Ada 3-4 petugas yang standby di meja frontdesk sehingga tamu tidak menunggu terlalu lama untuk dilayani. Dengan jumlah tamu yang lumayan banyak, antrian yang tejadi maksimal hanya 3 sampai 4 baris ke belakang.
--

Sebagai info, hotel Whizprime ini menyediakan layanan antar-jemput ke bandara dengan tarif 150k. Namun sebaiknya konfirmasi jauh-jauh hari sebelumnya jika ingin diantar jemput karena mobil operasional hotel hanya satu dan harus menyesuaikan jadwal dengan sopirnya. Ya gitu, semacam agak ribet. Tapi tidak perlu khawatir jika tak kebagian mobil hotel, di depan hotel adalah tempat nongkrong taksi bluebird 24 jam. Taksi dan sopirnya akan siap sedia mengantar kemana saja.

Oh, ada satu yang saya lupa. Hotel ini tidak menyediakan smookingroom, jadi jika mau rokok harus ke lantai 2, ke restoran. Pintu ke beranda selalu terbuka 24 jam, jadi bapak-bapak, mas-mas, atau om-om yang rokok bisa kesana kapanpun. Menyusahkan? Iya, bagi para perokok. Karena pilihannya cuman tiga, rokok dan pergi ke lantai dua, mager di kamar dan tidak bisa rokok sama sekali, atau tetep nekat merokok di kamar dan kena charge 500 ribu. Oke sepertinya yang terakhir itu bukan pilihan,ya.. hehe..


(view dari beranda restoran hotel di malam hari)


Keuntungan jika menginap di hotel Whizprime Megamas Manado adalah : deket pusat kuliner dan tempat nongkrong hitz di Manado. Namanya jalan Boulevard, jalan di sepanjang pantai Malalayang yang isinya tempat makan, kuliner, dan tempat nongkrong yang selalu ramai tiap malam. Di sepanjang pantai ada restoran yang selalu buka sejak pagi sampai jam 11 malam. Mulai dari restoran yang menyediakan menu halal seperti Tuna House, warung bakso Solo, restoran seafood, sampai restoran dengan menu babi dan anjing. Babi bakar, ragey, rica-rica babi, semua ada, lengkap!. Maka lapar tengah malam pun tidak lagi  jadi masalah. Tinggal keluar hotel dan jalan sedikit, pasti akan menemukan restoran-restoran dengan segala macam menunya. Tinggal pilih, semua ada, semua komplit.

Karena letaknya di daerah Mega Mas, maka di sekitar hotel pun bertebaran pusat perbelanjaan. Mulai mall-mal kecil, hypermarket sampai indomar*t, semua ada di wilayah ini dan berjarak sepelemparan batu dari hotel. Nyaman? Tentu saja. Saya yang ketinggalan sikat gigi jadi bisa langsung jalan santai ke Hyperm*rt samping hotel dan beli sikat gigi plus odolnya. Jika mau jalan kaki agak jauh ke arah depan (ke jalan raya), akan dijumpai pusat perbelanjaan besar  dan pusat IT di Manado. Harganya lumayan murah, meski tetep lebih murah harga barang di Jakarta.
--

Apalagi yang bisa saya ceritakan? Saya rasa sudah cukup sekian. Pelayanan, kebersihan, kualitas kamar, pemandangan, letak dan posisi hotel, menurut saya semuanya memuaskan. Saya tidak kecewa sedikitpun. Kalau ditanya, mau balik lagi ke Whizprime Megamas lagi nggak? Obviously saya akan jawab, mauuu! Dan balik lagi ke kamar 6001 yang menyediakan seaview yang memanjakan mata.

Superthankyou to hotel Whizprime Mega Mas Manado, semoga kapan-kapan bisa kembali kesana lagi..
link untuk ceki-ceki hotel Whizprime Megamas bisa dilihat di : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Joger dan Krisna, pilih mana?

Christine Klappertaart, oleh-oleh nikmat khas Manado yang wajib banget dibawa pulang

Berkunjung ke SD Muhammadiyah Gantong (meski hanya replika)